Walaupunpada awalnya merupakan pemanfaatan serbuk sisa hasil gergajian kayu, belakangan industry partikel board ga menggunakan lagi sisa gergajian kayu gan, karna jumlahnya yang terlalu sedikit dan tidak bisa mememnuhi permintaan pasar akan hasil olahan partikel board ntu gan, mereka justru berinisyatif menanam sendiri bahan baku kayunya dan kemudian menghancurkannya menjadi serpihan halus
Keuntunganakan didapatkan jika mampu mengolah serbuk kayu ini menjadi briket. Dan bisa melebarkan sayap anda dalam berbisnis, mengembangkan bisnis pembuatan briket serbuk kayu ini menjadi usaha yang besar. Nah itulah tadi beberapa Cara Membuat Briket Dari Serbuk Kayu yang dapat Joann share di artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat buat
GergajiPita atau Bandsaw, digunakan untuk membelah kayu yang masih dalam bentuk gelondongan menjadi lebih kecil, seperti balok-balok papan atau sesuai kebutuhan. Dalam proses pembelahan kayu banyak digunakan sistem horizontal dan vertikal.
Caranya Bentuklah kayu jadi kotak, buat satu papan dari kayu palet menyerupai pintu atau penutup ( lihat gambar ya) lalu kamu bisa masukkan plastik sampah di dalamnya. 7. Lampu Tempel Kayu bekas juga bisa kamu manfaatkan menjadi lampu tempel agar suasana rumah kamu akan lebih cantik.
Pembuatannya: 1. Masukan Air kedalam drum lalu panaskan di atas tungku 2. Setelah air mendidih, masukan tepung tapioka sekitar 30% dari umlah air aduk aduk terus 3. setelah kurang lebih 3 menit masukan serbuk gergaji sekitar 60% dari julah air+tepung, yang telah diayak sebelumnya,untuk memisahkan sampah, aduk terus hingga menjadi kental. 4.
caramembuat vas bunga dari serbuk kayu, cara mewarnai serbuk gergaji, ide kreatif dari serbuk kayu, cara membuat kaligrafi dari serbuk gergaji, cara mengolah serbuk kayu menjadi papan, pembuatan kerajinan tangan dari limbah serbuk kayu, artikel kerajinan dari serbuk kayu, contoh produk kerajinan dari bahan serbuk gergaji adalah brainly,
. Cara Mengolah Serbuk Kayu Menjadi Papan January 16, 2021 Bagaimana Anda memproses bubuk kayu ke papan? Untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, lebih sehat, dan ramah lingkungan, berbagai upaya terus dilakukan. Salah satunya adalah daur ulang serbuk gergaji yang merupakan limbah industri kayu ke dalam papan sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Oleh pengrajin, papan partikel ini kemudian ditransformasikan menjadi berbagai mebel dan furnitur mahal. Butuh furnitur jepara ? kesini saja indonesia furniture manufaturer Tahukah Anda, papan partikel adalah salah satu varietas hasil produksi kayu. Papan ini terbuat dari campuran serbuk gergaji dan lem resin yang dicetak menggunakan mesin press ke lembaran dengan tingkat ketebalan tertentu. Jadi tidak mengherankan bahwa dewan ini memiliki bentuk yang presisi, seragam, dan permukaannya halus. Keunggulan papan partikel stabil, tidak mudah untuk mengubah bentuk, dan dapat diproses dengan mudah. Sayangnya karena memiliki serat panjang, kekuatan obligasi yang dimiliki oleh dewan partikel ini cenderung lemah. Terutama jika diperlakukan agak kira-kira, ujungnya akan mudah dihancurkan. Tetapi Anda tidak perlu khawatir karena saat ini, penelitian pada papan partikel masih dilakukan untuk menghasilkan papan partikel yang memiliki bobot yang lebih ringan, struktur yang kuat dan kaku, dan harganya lebih murah. Apabila Anda tertarik untuk membikin sendiri papan partikel, simak panduan dasarnya di bawah ini! Bahan-bahan yang dibutuhkan Serbuk kayu Plastik Resin/UF Urea Formaldehyde Alat-alat yang digunakan Timbangan Jangka sorong/caliper Mesin pres/hot press Industrial oven Cetakan Industrial mixer Alat uji tarik Moisture meter Langkah-langkah pengolahan Siapkan bahan-bahan baku dengan komposisi sesuai dengan formula/resep yang akan dibuat. Semua bahan ini harus memiliki kualitas yang baik, tidak kadaluwarsa, dan tidak rusak. Usahakan serbuk kayu yang dipakai mempunyai ukuran yang seragam. Keakuratan dalam pengukuran volume dan berat bahan juga berpengaruh besar terhadap mutu akhir papan partikel yang dihasilkan. Semua bahan yang telah disiapkan kemudian dikeringkan terlebih dahulu. Di antaranya serbuk gergaji dan plastik. Tahap ini bisa dilakukan melalui proses penjemuran secara alami dengan bantuan cahaya matahari atau buatan menggunakan industrial oven. Bahan-bahan yang telah kering selanjutnya akan memasuki tahap pengadonan. Caranya adalah masukkan semua bahan baku ke dalam tangki, lalu aduk memakai industrial mixer dengan putaran yang pelan. Tujuannya ialah untuk memperoleh hasil pencampuran yang homogen di semua titik. Jika diperlukan, Anda bisa menambahkan sedikit air untuk memperlancar proses pengadukan. Periksa terlebih dahulu apakah semua bahan sudah tercampur rata atau belum. Bila sudah beres, Anda bisa menambahkan perekat sintetik berupa resin/UF ke dalam adukan tersebut. Aduk sekali lagi supaya bahan-bahan yang telah tercampur bisa saling melekat dan tidak teruari kembali. Saatnya melakukan proses pembentukan lembaran-lembaran menggunakan mesin press. Agar hasilnya lebih maksimal, proses ini dilaksanakan selama menit dengan memanfaatkan tekanan sebesar 100 kg/cm2 pada suhu 170-190 derajat celsius. Lembaran yang sudah terbentuk lantas didinginkan di ruangan yang bertemperatur normal. Sebelum siap dipasarkan, papan partikel hasil produksi wajib diujicoba terlebih dahulu. Tujuan pengujian yaitu memastikan produk papan partikel yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan. Metode-metode ini biasanya meliputi pengujian terhadap sifat fisis, mekanis, dan thermal komposit yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. About The Author Owent
Papan serat merupakan salah satu jenis papan kayu buatan. Papan serat ini sendiri terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung liknoselulosa yang tinggi. Serat-serat tumbuhan tersebut direkatkan satu sama lain. Proses ini memerlukan lem khusus yang memiliki daya rekat yang tinggi. Kemudian dilakukan pengempaan dingin serta pengempaan panas. Tingkat kerapatan serat menurut standar ISO antara lain untuk kerapatan rendah gr/cm3, kerapatan sedang gr/cm3, dan kerapatan tinggi lebih dari gr/cm3. Ini merupakan standar yang berlaku di dunia papan serat pada mulanya hanya sekadar untuk mengatasi masalah lingkungan hayati akibat tumpukan sampah kayu. Kayu-kayu bekas yang sudah tidak terpakai ini diolah sedemikian rupa agar bisa digunakan kembali dan mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tidak disangka ternyata antusiasme masyarakat terhadap papan serat tadi begitu tinggi. Sampai akhirnya terbentuk pangsa pasar tersendiri yang sangat potensial bagi industri papan serat. Kebanyakan papan serat ini dipakai sebagai bahan baku pembuatan furniture, perabot rumah tangga, dan kerajinan mengatakan kalau ada gula pasti ada semut di sekitarnya. Begitu pula dengan manisnya dalam berbisnis furniture papan serat. Mengingat tingkat permintaan pasar akan perabotan yang terbuat dari papan serat ini memang begitu tinggi, maka jangan heran kalau ada banyak sekali para pengusaha yang berani melakukan investasi yang sangat besar serta mau menyediakan produk-produk yang terbuat dari bahan baku papan serat. Mungkin Anda juga tertarik untuk berbisnis di sektor ini? Kami sarankan Anda untuk mempelajari terlebih dahulu tentang seluk-beluk papan kali ini kita secara bersama-sama akan belajar tentang langkah-langkah pembuatan papan serat ini. Dimulai dari proses pembuatan serpihan kayu yang menjadi bahan 1. Pembuatan SerpihPada mulanya perusahaan furniture hanya bakal memanfaatkan serpihan kayu chip yang menjadi sisa dari proses penggergajian. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah produksi, maka perusahaan pun harus membuat serpihan kayu ini sendiri untuk memenuhinya. Chip terbuat dari kayu tanpa lapisan kulit supaya daya tahannya lebih tinggi. Pembuatan chip secara konvensional dikerjakan dengan memotong atau membelah kayu beberapa kali hingga ukuran partikel-partikelnya menjadi sangat kecil. Kurang lebih ukuran serpihan kayu yang diharapkan adalah 25 x 25 x 10 2. Penyaringan SerpihSerpihan kayu yang sudah terkumpul hampir bisa dipastikan jika ukurannya pasti tidak sama. Oleh sebab itu, langkah berikutnya yang harus dilakukan ialah menyaring serpihan-serpihan kayu tersebut, terutama memisahkan serpihan kayu yang ukurannya terlalu besar. Tujuan dari dilakukannya penyaringan ini yaitu memperoleh ukuran serpihan-serpihan kayu yang seragam dan sesuai dengan standarisasi yang berlaku. Proses ini dilakukan menggunakan alat penyaring khusus. Anda bisa membeli mesin penyaring serpihan kayu tersebut di ya. Ikuti instruksi pada buku 3. Pembuatan Massa Berserat PulpLangkah selanjutnya yaitu pembuatan massa berserat pulp dari serpihan kayu/chip yang telah berhasil dikumpulkan. Tak hanya melalui metode pengerjaan secara mekanik saja, tapi proses pembuatan massa berserat ini juga dapat dilakukan secara kimiawi, semi kimia, thermal, serta eksplosi. Dikarenakan proses pengerjaannya yang sangat rumit dan harus mempertimbangkan aspek-aspek tertentu, maka kami akan membahas topik ini di artikel mendatang supaya pembahasannya dapat lebih lengkap serta mendalam. Bagaimanapun juga ini merupakan proses yang sangat penting dalam pembuatan papan 4. Pengeringan Massa BerseratMassa berserat perlu dikeringkan terlebih dahulu sebab kandungan air yang ada di dalamnya bakal turut mempengaruhi proses pembuatan papan serat. Kalau kadar air di massa berserat ini terlalu tinggi, maka risiko terjadinya blow up pada saat dilakukannya pengempaan pun meningkat tajam. Sebaliknya apabila kandungan air ini terlalu rendah, maka laju transfer panas yang berasal dari permukaan papan ke bagian dalamnya pun akan berkurang. Akibatnya yaitu waktu pengempaan pun semakin lama. Adapun kadar air yang ideal adalah berada pada titik jenuh serat berkisar antara 25-30 5. Pemberian Bahan PerekatBahan perekat merupakan suatu bahan yang memiliki fungsi perekatan sehingga dapat merekatkan atau menjadikan satu atas bahan-bahan yang direkatkan. Cara penerapan bahan perekat biasanya dikerjakan dengan menempelkan atau mempersatukan benda-benda tersebut. Contoh-contoh bahan perekat yang biasa digunakan untuk pembuatan papan serat ini antara lain lem, resin, adhesive, binder, dan mucilage. Dalam pembuatan papan partikel, jenis bahan perekat yang dipakai akan mempengaruhi ketahanannya terhadap kelembaban. Sebab pada dasarnya air merupakan musuh utama dari bahan yang harus diperhatikan dalam memberikan bahan perekat yaitu Jumlah bahan perekat yang digunakan harus pas sekitar 2-10 persen dari bobot massa bahan perekat wajib dilaksanakan secara merata ke seluruh bagian massa berserat untuk meningkatkan ikatan antar pH bahan perekat dalam kondisi yang asam supaya proses pengeringannya mampu berlangsung dengan viskositas bahan perekat yang disarankan sekitar 200-700 air mat yang disarankan mencapai 60-70 6. Pembuatan MatProses pembuatan mat untuk menghasilkan papan serat biasanya dilakukan menggunakan mesin-mesin khusus yang meliputi deckle box machine, fourdriner machine, serta clynder machine. Ada dua macam metode dalam membuat mat ini antara lain metode basah serta metode kering. Proses pembuatan mat menggunakan metode basah melewati tiga tahap antara lain dryning process, dry pressing process, dan wet pressing process. Sementara itu, pembuatan mat dengan metode kering terdiri atas dua tahap yaitu dry pressing process dan semi dry pressing process. Mat yang sudah jadi, kemudian dikeringkan dengan mengatur tingkat kecepatan penguapan air, kelembaban udara, dan suhu 7. Pengempaan PanasFungsi utama proses pengempaan panas adalah mengubah uap air pada mat menjadi uap air yang dapat mengenyalkan serat kayu. Tujuannya apa? Tak lain supaya serat kayu tersebut mudah ditekan sehingga bentuknya pun sama seperti mat cetakannya. Tahap ini sekaligus berguna untuk mengalirkan transmisi panas yang berasal dari lapisan permukaan papan menuju ke bagian tengah papan serat. Dengan begitu, maka proses polimerisasi bahan perekat pun sanggup berlangsung lebih cepat. Hal ini akan bermanfaat terhadap kekuatan, daya tahan, dan keawetan papan serat yang prosesnya sendiri dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Pengempaan panas menggunakan suhu 2000 oC dengan tekanan 50 kp/cm2 selama 1,5 menit. Lalu tekanan diturunkan sampai 15 kp/cm2 dan dipertahankan selama 4,5 dari tekanan 15 kp/cm2 ini dinaikkan lagi mencapai tekanan 50 kp/cm2. Pertahankan tekanan ini selama waktu 2,5 dari tekanan 50 kp/cm2 tadi dilepaskan untuk mengubah nilai tekanannya ke titik nol secara perlahan-lahan. Proses pengempaan panas pun telah selesai 8. Pengempaan DinginProses pengempaan dingin berfungsi untuk mengeluarkan kadar air dan gelembung udara yang terdapat di dalam mat. Langkah ini juga dapat memadatkan mat serta menentukan tebal mat lebih awal sehingga penghitungan kebutuhan sumber energi dan biayanya bisa dilakukan sejak awal. Selain itu, pengempaan dingin mempunyai kegunaan untuk membantu mengalirkan bahan perekat sehingga membentuk lapisan tipis serta membantu proses pemindahan/penembusan bahan perekat dari bagian permukaan papan ke bagian papan yang lainnya. Tahap ini wajib dilaksanakan dengan 9. Pemotongan Papan SeratPapan serat ini selanjutnya akan dipotong pada bagian sisi panjang dan sisi lebarnya menurut ketentuan tertentu. Pemotongan papan serat wajib dilaksanakan sesuai standar dan keinginan si pemesan. Papan serat yang sudah dipotong, lantas diampelas untuk menghilangkan lapisan permukaan bagian atas yang langsung mengalami pengerasan, menghasilkan permukaan yang bertekstur halus, serta menghasilkan ukuran permukaan yang lebih luas dan tepat. Setelah pekerjaan pengampelasan selesai, berikutnya ialah papan-papan serat ini disortir berdasarkan tingkat kualitasnya.
Kini serbuk kayu pun juga dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk menjadi bahan bakar alternatif. Bentuknya kini bukan lagi serbuk sisa hasil gergajian batang kayu tapi sudah menjadi pelet siap bakarKediri, Jatim ANTARA - Ada beragam manfaat yang didapatkan dari kayu. Mulai batang pohon, akar, bahkan hingga limbah hasil penggergajian kayu pun juga bisa diolah. Serbuk sisa penggergajian kayu memang sudah sejak lama dimanfaatkan untuk salah satu bahan bakar salah satunya di rumah tangga. Serbuk kayu dipadatkan di media kompor lalu tinggal dibakar dengan tambahan kayu. Itu pun bisa menghemat penggunaan bahan bakar lainnya misalnya elpiji. Bukan hanya untuk rumah tangga saja. Kini serbuk kayu pun juga dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk menjadi bahan bakar alternatif. Bentuknya kini bukan lagi serbuk sisa hasil gergajian batang kayu tapi sudah menjadi pelet siap bakar. Adalah di Kelompok Masyarakat Pokmas Jaya, Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang berhasil "menyulap" limbah kayu menjadi bakan bakar alternatif. Kendati baru dalam hitungan bulan mulai beroperasi, "wood pelet" atau pelet kayu buatan pokmas ini mempunyai pelanggan tetap. Hasil produksi pun bisa tertampung dengan baik ke perusahaan. Ketua Pokmas Jaya, Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Majudi mengatakan ide awal membuat pelet kayu ini karena ada permintaan. Bahan bakar ini dikenal ramah lingkungan dan ekonomis, sehingga ia pun juga berani untuk membuatnya. "Kami berinisiatif membuat wood pelet, mengambil contoh dari luar, dipraktikkan ternyata enak. Harga juga murah," kata Majudi di Kediri, Minggu 5/9 2021. Pihaknya bekerja sama dengan Indo Putra Grup, sebuah perusahaan di Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Perusahaan itu membuat beragam produk, salah satunya adalah kerupuk, sehingga memerlukan bahan bakar untuk mengolah produknya. Bahan baku yang berlimpah serta berbekal dari belajar dari beragam media, membuat Majudi dengan pengurus pokmas lainnya semakin bersemangat. Apalagi saat ini pandemi COVID-19. Orang ada yang kesulitan mencari pekerjaan, namun dengan kerjasama yang apik ini, membuat ia dengan anggota lainnya justru membuka ladang pekerjaan. "Wood pelet itu simpel, ringan. Kadar airnya lebih kering, jadi bisa untuk bahan bakar," kata dia. Sebagai pokmas yang baru menekui usaha pelet kayu ini, ia dengan teman-temannya merasa terbantu sebab produk buatan pokmas bisa tertampung dengan baik. Dengan ini, tentunya ada kepastian aktivitas usaha sehingga anggota yang bekerja pun juga bisa dapat pemasukan keluarga. Memanfaatkan mesin bekas, hasil pelet kayu yang didapatkan tidak mengecewakan. Dari dua unit mesin sehari bisa menghasilkan sekitar 1,5 ton. Jumlah ini memang masih kecil, namun diharapkan ke depan akan semakin berkembang. Hitungan lima bulan, usaha pelet kayu yang dikelola oleh Pokmas Jaya Desa Wonorejo, Kabupaten Kediri ini tetap beroperasi setiap hari. Kini, ada dua mitra yang bekerja sama memasok serbuk kayu itu untuk kebutuhan produksi. Membuat pelet kayu, kata Majudi tidak terlalu sulit. Serbuk digiling jadi lebih halus dicampur dengan batang ketela pohon yang juga digiling halus. Setelah itu, kedua bahan dicampur menjadi satu, digiling berkali-kali hingga menjadi bentuk pelet. Kini, produk itu siap jadi bahan bakar. Murah dan mudah Pemilik Indo Putra Grup Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri Sumadianto mengatakan pelet kayu ini adalah salah satu terobosan bahan bakar alternatif yang cukup murah dan mudah dicari. Murah karena harganya ada selisih lebih efisien ketimbang bahan bakar lainnya dan mudah dicari. Bahan baku pelet kayu ada di sekitar Kediri dan kini sudah bekerja sama dengan pokmas untuk pengiriman bahan bakar alternatif itu. Sumadianto mengatakan dalam menjalankan usaha kerupuk di tempatnya, ia dahulu menggunakan berbagai macam bahan bakar, seperti kayu, cangkang sawit, hingga akhirnya mencoba menggunakan pelet kayu. Hasilnya, dari beragam bahan bakar yang pernah dicoba, pelet kayu sangat ekonomis. Hal itu berdasarkan hitung-hitungan yang telah dilakutan tim akuntansi di perusahaan. Biaya produksi cukup rendah, sehingga ia pun memberikan dukungan ke pokmas mengirimkan pelet kayu ke perusahaan. Harganya Rp750 per kilogram. Ia mengakui kapasitas hasil produksi pelet kayu itu masih kecil, hanya 1,5 ton per hari. Padahal, ia punya kebutuhan yang cukup banyak. Selain untuk bahan bakar di usaha kerupuk, juga bahan bakar di usaha pasta cabai. Alhasil, kini yang memanfaatkan pelet kayu hanya usaha kerupuk, sedangkan untuk usaha pasta cabai masih memanfaatkan kayu bakar. "Kami terbantu dengan ini pelet kayu, karena HPP harga pokok produksi juga bisa turun. Kalau bahan bakar ini lebih panas," kata pria berumur 51 tahun ini. Menggunakan bahan bakar pelet kayu ini tentunya juga harus siap menambah pengeluaran. Bagaimana tidak. Tungku pembakaran dengan bahan baku kayu beda dengan pelet kayu. Namun, itu tidak menjadi masalah bagi Sumadianto. Ia menilai hal ini bisa dimanfaatkan jangka panjang dan sebagai investasi sehingga mengubah tungku pun dilakoninya. Pria yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Agrobisnis dan Ketahanan Pangan Kamar Dagang dan Industri Kadin Kabupaten Kediri ini juga menambahkan hasil pembakaran dari pelet kayu juga cenderung lebih bersih. Tentunya ini juga tidak terlalu mengganggu lingkungan. Sumadianto menilai peluang usaha industri ini masih sangat terbuka lebar. Saat ini, banyak perusahaan yang melirik memanfaatkan pelet kayu ini sebagai bahan bakar di industrinya. Bakar bakar alternatif yang murah. Apalagi di era pandemi COVID-19 ini, dengan pengeluaran untuk bahan bakar yang mampu ditekan tentunya operasional perusahaan juga bisa lebih dihemat. Ia justru juga memberikan ide agar UMKM bisa memanfaatkan bahan bakar ini. Pemilik UMKM mayoritas memanfaatkan elpiji untuk berjualan, namun dengan bahan bakar ini tentunya lebih bisa menghemat ongkos produksi. Ia juga mengajak serta kepada pokmas lainnya jika berminat untuk ikut serta fokus menggarap bahan bakar alternatif ini. Kelompok masyarakat diutamakan ketimbang industri besar, karena dengan pokmas bisa lebih memberdayakan masyarakat. Terlebih lagi, persaingan usaha di bidang bahan bakar ramah lingkungan ini masih cukup minim di Kediri. Bahkan, dirinya menduga tidak ada lagi yang produksi bahan bakar pelet kayu ini di Kabupaten Kediri. Hal itu ia dengar saat berbincang dengan petugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Kabupaten Kediri yang mengatakan sebelumnya ada satu pabrik di Kabupaten Kediri yang membuat pelet kayu namun orientasinya ekspor. Kini, perusahaan itu tidak lagi beroperasi. "Menurut saya menarik, bagus peluang ini untuk hidupkan ekonomi masyarakat," kata dia. Sebagai seorang pengusaha, ia juga menilai pendampingan dari pemerintah daerah sangatlah penting, agar usaha kelompok masyarakat bisa lebih berkembang. Namun, ia tahu bahwa hal itu tidak mudah. Dengan semangat yang terus optimistis, ia pun yakin pokmas lainnya juga bisa berkembang. Dukungan Kadin Ketua Kadin Kabupaten Kediri Yekti Murih Wiyati mengapresiasi pokmas yang berhasil membuat bahan bakar alternatif tersebut, dari awalnya limbah kayu ternyata bisa diolah menjadi bahan bakar yang punya nilai ekonomis cukup baik. Pihaknya sebenarnya juga sudah punya rencana untuk ikut melakukan sosilisasi pemanfaatan bahan bakar alternatif, namun karena terkendala PPKM hal itu urung dilakukan. Menurut dia potensi bahan bakar pelet kayu untuk industri maupun UMKM masih berpeluang besar. Penggunaannya juga bisa menekan pemanfaatan bahan bakar lain misalnya elpiji. "Prospeknya bagus, karena juga menyerap limbah jadi bisa dipakai. Ini inovasi yang cukup bagus dan memang diperlukan dalam kondisi seperti ini," kata Yekti. Sumadianto, pengurus Kadin Kabupaten Kediri menambahkan peranan Kadin memang salah satunya mendorong pemulihan ekonomi nasional supaya di Kabupaten Kediri itu terus tumbuh. Untuk itu, perhatian kepada pokmas pun juga sangat diharapkan. Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan pemerintah kabupaten mendukung agar UMKM maupun usaha kecil di kabupaten ini terus maju. Beragam acara dilakukan salah satunya menggelar workshop digital marketing. Namun, pihaknya juga mendukung terkait dengan pengurusan izin usaha bagi yang belum hingga sosialisasi merek usaha. Tutik mengemukakan banyak cara mengenalkan produk salah satunya memanfaatkan digital marketing sehingga penjualan juga mempermudah. "Kami mengajak pelaku usaha Kabupaten Kediri untuk menikmati perkembangan digital melalui marketing untuk pelaku usaha di kabupaten ini," katanya. Sekali lagi, pandemi COVID-19 tidak hanya sarat dengan kisah sedih. Inovasi juga lahir dari pandemi, dan salah satunya adalah kisah positif lahirnya bahan bakar alternatif dari limbah kayu di Kediri. Baca juga Warga Kediri-Jatim diajak hemat energi demi lingkungan Baca juga RI genjot ekspor cangkang sawit dan pelet kayu untuk biomassa Jepang Baca juga Warga Kediri buat sabun berbahan baku madu Baca juga Kementan ekspor perdana "wood pellet" Gorontalo ke Korea SelatanEditor Andi Jauhary COPYRIGHT © ANTARA 2021
Apa yang bisa kita dilakukan dengan limbah gergajian atau serpihan kayu dari hasil kerja mesin di ruang produksi? Tidak mudah sebenarnya menjawab pertanyaan tersebut. Limbah serbuk gergaji dan potongan kayu mencakup lebih dari 50% dari total volume kayu yang masuk ke pabrik furniture. Sebagai contoh apabila sebuah pabrik setiap tahunnya membeli kayu log sebesar M3, berarti serbuk gergaji yang dihasilkan setiap tahunnya adalah sekitar 780 M3! Konsentrasi terhadap produksi membuat kebanyakan pabrik kurang peduli mencari jalan keluar pembuangan limbah tersebut. Serpihan kayu dari limbah proses log menjadi kayu gergajian atau potongan-potongan kayu dari dalam produksi bisa di daur ulang menjadi produk-produk kecil yang bernilai dekoratif. Atau bagi pabrik yang memiliki Kiln Dryer bisa memanfaatkannya sebagai bahan bakar di ruang pembakaran mesin boiler. Artinya serpihan-serpihan kayu tersebut masih bisa menjadi komoditi perusahaan. masih bisa membantu mengurangi biaya produksi di departemen pembahanan. Solusi paling sederhana dan paling mudah yang saya amati saat ini adalah dengan menjual atau menyerahkan pengaturan pembuangan serbuk dan tatal serpihan dari mesin serut atau router kepada masyarakat lokal. Pabrik yang pada umumnya terletak di daerah luar kota tidak sulit mendapatkan solusi ini karena penduduk di sekitar pabrik bisa menggunakannya sebagai bahan bakar untuk memasak. Mereka bisa juga mengirimkan serbuk dan tatal tersebut ke pabrik kecil yang memproduksi batu bata, genteng, atau keramik sebagai bahan bakar. Beberapa pabrik pembuat MDF dan papan buatan lainnya juga menerima tatal dengan kondisi tertentu. Wlaupun demikian biasanya mereka lebih cenderung memproduksi wood chips sendiri. Bricket Kayu Salah satu cara yang ekonomis dan produktif adalah membuat bricket kayu yang nantinya akan bisa digunakan sebagai bahan bakar. Serbuk dan tatal diberi tekanan tinggi di dalam satu bejana tertutup hingga padat. hasil tekanan padat tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan bakar yang mirip bricket batubara. Saya pernah berkunjung ke sebuah pabrik yang mengolah limbah dengan cara seperti ini akan tetapi belum bisa memberikan penjelasan detail kepada anda tentang bagaimana dan peralatan seperti apa yang harus disiapkan. Satu waktu akan diusahakan untuk mendapatkan informasi tersebut bagi anda lengkap dengan perkiraan biaya dan kemungkinan hasil yang bisa diperoleh.
cara mengolah serbuk kayu menjadi papan